Cek Fisik Motor (part 1)

Selama melalang buana di Jakarta selama kurang lebih satu tahunan ini saya setia menggunakan motor berplat AE, ya… motor ini memang saya bawa dari madiun soalnya di rumah nganggur tidak terpakai, daripada jamuran dan mubadzir ya mending saya pakai saja disini 😀

Sejak berbulan-bulan lalu bapak saya sudah mewanti-wanti agar memperhatikan tanggal kadaluarsa di STNK motor itu, memang tahun ini tahun terakhir dari masa 5 tahunan berlakunya STNK. Tiap tahun kan motor kita harus di-pajakkan, ganti STNK dan bayar pajak, nah kalau udah 5 tahun harus ganti plat juga disamping ganti STNK. Masalahnya untuk pajak 5 tahunan ini harus dilakukan di daerah asal, kalau di kasus saya harus di Madiun, karena harus ada pengecekan fisik kendaraannya juga. Pajak bisa dilakukan di daerah asal tanpa ada kendaraannya dengan syarat membawa hasil cek fisik kendaraan, cek fisik ini bisa dilakukan di daerah lain. *Ini setahu saya ya, jadi kalo prakteknya meleset ya mohon maaf :p*. Gawatnya april itu udah kadaluarsa, jadi idealnya maret udah harus pajak, jadi saya harus melakukan cek fisik motor dalam waktu dekat ini! *kebiasaan mepet-mepet emang, parah euy*

Tanya kesana-kemari tentang tata-cara cek fisik ini akhirnya dapat pencerahan, ada teman yang sudah pernah melakukannya, sebut saja Arif Budi *sebenarnya nama asli sih, haha*. Katanya untuk cek fisik dilakukan di PMJ, what?! Polda Metro Jaya, owh… Tapi berdasar pengalamannya harus ada surat pengantar dulu dari Polsek, kalau dia dulu minta surat pengantarnya ke Polsek Pasar Minggu. Oke yaudah, saya memutuskan mau napak tilas jejaknya dia saja, biar kalau ada masalah minimal dia sudah pengalaman 😀

Baca lebih lanjut